Apa yang ada dibenak anda sekalian kalo denger "sekolah punk" atau "punk school"? Mungkin langsung kebayang sekolah dengan para siswanya bergaya ala punk, lengkap dengan segala atributnya; celana hipster, rambut warna-warni berdiri/mohawk, jaket berduri, piercing dan tato.
Well, untuk kali ini bayangan anda semua gak salah. Atau mungkin ada yang membayangkan macam "School of Rock"-nya Jack Black? "Punk School" yang ini bukan ada di film atau sekedar gaya-gayaan ala sinetron lho, tapi ada beneran dan ini adalah sekolah alternatif untuk anak-anak yang dipandang sebelah mata dalam status sosial di masyarakat.
Santiago, Chile, adalah sebuah kota berpenduduk lebih dari lima juta orang. Di kota ini terdapat ribuan sekolah negeri dan swasta. Namun, ada satu sekolah yang "berbeda" yaitu SMA 'Lord Cochranne.' Tidak seperti kebanyakan SMA yang ada di Chile, bahkan mungkin di dunia, SMA ini justru melawan arus dari kebanyakan sekolah yang memiliki aturan ketat soal kedisiplinan bagi para siswanya. Lebih tepatnya, SMA ini menerima dan membina anak-anak "berbeda" yang pernah dikeluarkan dari sekolah-sekolah lain.
Nama 'Lord Cochranne' dipilih untuk menghormati seorang perwira angkatan laut Inggris yang berperan besar dalam proses kemerdekaan Chile. Di SMA ini siswa tidak harus mengenakan seragam atau berambut pendek. Mereka bahkan ditolerir jika merokok, boleh berpakaian sesuka mereka, dan memiliki gaya rambut apapun. Di sekolah 'alternatif' ini anak-anak yang oleh masyarakat dipandang sebelah mata dan dijuluki gerombolan punk, hippies, thrashers, kelompok hooligan, justru berperan aktif dalam pengelolaan sekolah dan aktif dalam kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler.
Kepala sekolah SMA 'Lord Cochranne' meyakini bahwa cara terbaik bagi anak-anak 'spesial' ini untuk beradaptasi, bersosialisasi, membuat sikap mereka lebih sopan serta menyatu dengan anggota masyarakat lainnya adalah bukan dengan mengucilkan atau menghukum mereka, tapi dengan membiarkan mereka menjadi diri mereka sendiri apa adanya. Sang kepala sekolah berprinsip cara mendidik anak-anak dengan sistem yang ketat dan penuh dengan larangan, serta hukuman, justru akan membuat mereka merasa tertindas dan pada akhirnya menyebabkan pemberontakan anak-anak tersebut dengan cara yang tidak baik.
Seorang fotografer dari Fisheye Photo Agency bernama Javier Godoy lah yang pernah mengabadikan sekolah ini pada tahun 2003 (udah lama sih emang, gak tau ni sekolah masi ada apa kagak sekarang ).
sumber