“Ini keputusan yang sangat berat tapi kami harus memilih untuk membubarkan band ini setelah tur berakhir di bulan Februari atau Maret tahun depan. Setidaknya selama sepuluh tahun terakhir kami sudah mengumpulkan pengalaman luar biasa. Bertemu banyak orang karena band ini dan band ini tidak ada apa-apanya jika tanpa kalian.
“Ada banyak alasan kenapa kami akhirnya harus sepakat untuk mengakhiri HASTE THE DAY. Kami pikir bagi kami cukup sudah untuk membuat musik yang bagus dan kini saatnya pula untuk melangkah ke level yang lebih tinggi. Aku masih ingat ketika pertama kali membentuk band ini sepuluh tahun lalu. Rasanya kami ingin seperti band-band yang ada di Solid State Records ataupun Tooth and Nail Records yang sebagian besar menjadi idola kami. Kami ingin memberi lebih banyak di musik berat dengan tanpa melupakan Tuhan.
“Sebenarnya sampai sekarang rasanya masih seperti mimpi kalau kami bisa merilis lima album, manggung di beberapa tempat di dunia dan belajar tentang lebih banyak falsafah hidup serta hubungan antar manusia.
“Bulan Desember nanti, kami akan melakukan tur bersama MY CHILDREN MY BRIDE, THE CHARIOT juga A PLEA FOR PURGING di beberapa tempat di Amerika dan Kanada. Kami akan memberi yang terbaik untuk kalian dan memainkan semua lagu yang menjadi favorit kalian. Tanpa kuatir kami akan melakukan inilah tur kami yang paling hebat.
“Kami mencintai kalian semua dan terima kasih atas apa yang sudah diberikan selama ini. Rasanya tak sabar untuk bertemu kalian kembali di show terakhir kami sebelum bubar tahun depan,” tulis band tersebut seperti yang mereka sampaikan di blog MySpace mereka.
HASTE THE DAY terbentuk di tahun 2001 dan band metalcore asal Indiana ini dikenal lewat lirik-liriknya yang bertema christian. Akhir Juni lalu mereka merilis album baru “Attack of the Wolf King” yang sekaligus menjadi album penuh kelima mereka. Album yang diproduseri oleh Andreas Lars Magnusson (GWEN STACY, BROADCAST THE NIGHTMARE) tersebut dianggap dapat meneruskan kesuksesan album sebelumnya, “Dreamer” yang dirilis dua tahun lalu.
waaahh.. Padahal ini salah satu band favorit saya... sayang sekali...