Bukti-bukti arkeologi menunjukkan bahwa peradaban Inca di Peru telah mengunyah daun koka yang merupakan bahan dasar kokain, sejak 8.000 tahun yang lalu. Ini bisa dikatakan orang Peru adalah pengguna kokain pertama.
Menurut ilmuwan, reruntuhan di bawah lantai rumah di barat laut Peru menunjukkan bukti bahwa koka sudah dikunyah bersama dengan batuan kaya akan kalsium sejak ribuan tahun lalu.
Batuan ini dibakar untuk membuat kapur dan dikunyah dengan koka untuk melepaskan lebih banyak bahan kimia aktif.
Daun koka mengandung berbagai senyawa kimia yang dikenal sebagai alkaloid. Di zaman modern daun koka paling dikenal sebagai kokain, yang diekstraksi dan dimurnikan dengan cara kimia yang kompleks.
Alkaloid lain dalam daun koka dapat membuat efek rangsangan, mengurangi kelaparan dan membantu pencernaan dan dapat mengurangi dampak tinggal di daerah dataran tinggi dengan lingkungan rendah oksigen.
Tetapi mengunyah daun koka untuk tujuan pengobatan telah lama dikenal sebagai hobi, setidaknya sepanjang peradaban Inca.
Sebelumnya, bukti dari mengunyah daun koka telah ditemukan dari sekitar 3.000 tahun lalu. Tapi sekarang, Tom Dillehay dan rekan-rekannya dari Vanderbilt University di Nashville, Amerika Serikat telah menemukan bukti kedua bahwa daun koka dikunyah dengan batuan kaya kalsium yang dibakar.
“Kami menemukan seolah-olah daun koka adalah sesuatu yang digunakan oleh banyak orang, diproduksi di semacam konteks publik bukan individual,” jelas Tom Dillehay dari Vanderbilt University, dilansir BBC News, Senin (6/12/2010).
Menurut Dillehay, bukti ini tidak seperti pada masyarakat Barat, yang menunjukkan bahwa orang dengan tingkat ekonomi tinggi saja yang bisa memiliki akses ke tanaman obat.