Iran sedang membuat peluru kendali, yang dapat meluncur lebih dari tiga kali kecepatan suara dan menyerang sasaran di permukaan laut, kata komandan tinggi pada Senin. Komandan Mohammad Ali Jafari, yang mengepalai pasukan khusus, Garda Revolusi, mengatakan peluru kendali tersebut memiliki daya jangkau hingga 300 kilometer.
"Iran sedang membuat massal peluru kendali cerdas untuk sasaran laut dengan lebih dari tiga kali kecepatan suara," kata Jafari seperti dikutip kantor berita IRNA. Ia mengatakan peluru kendali itu "tidak dapat terlacak dan tidak bisa dimusnahkan lawan", tanpa memberi rincian namanya.
"Peluru kendali itu berketepatan tinggi dalam menghancurkan sasaran," tambah Jafari. "Karena ancaman musuh cenderung datang dari laut, udara dan oleh peluru kendali, pasukan Garda telah melengkapi diri dengan kemampuan mengalahkan teknologi maju musuh," katanya menurut kantor berita Iran lain, ISNA.
Peluru kendali Iran dan program ulang alik memicu kecemasan negara barat, yang memiliki teknologi maju, ditambah dengan kemampuan nuklirnya, negara teluk Persia tersebut mungkin membuat senjata nuklir. Teheran menyangkal program nuklir itu bertujuan militer.
Komentar Jafari dilontarkan saat Iran akan mengadakan perayaan untuk memperingati 32 tahun revolusi Islam, yang menggulingkan kerajaan shah Iran, mitra Amerika Serikat. Iran memanfaatkan saat hari semakin mendekati perayaan pada 11 Februari itu untuk memamerkan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi mereka.
"Peluru kendali itu berketepatan tinggi dalam menghancurkan sasaran," tambah Jafari. "Karena ancaman musuh cenderung datang dari laut, udara dan oleh peluru kendali, pasukan Garda telah melengkapi diri dengan kemampuan mengalahkan teknologi maju musuh," katanya menurut kantor berita Iran lain, ISNA.
Peluru kendali Iran dan program ulang alik memicu kecemasan negara barat, yang memiliki teknologi maju, ditambah dengan kemampuan nuklirnya, negara teluk Persia tersebut mungkin membuat senjata nuklir. Teheran menyangkal program nuklir itu bertujuan militer.
Komentar Jafari dilontarkan saat Iran akan mengadakan perayaan untuk memperingati 32 tahun revolusi Islam, yang menggulingkan kerajaan shah Iran, mitra Amerika Serikat. Iran memanfaatkan saat hari semakin mendekati perayaan pada 11 Februari itu untuk memamerkan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi mereka.
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID